Description: Wesel dengan Express dari Pemalang ke Semarang pada Desember 1965. Tarif lama masih digunakan. 250 Rp sebagai bar franking. Biaya ekspres dipenuhi dengan (prangko langka) (100 rp). Perangko Menarik Semarang (Sekolah Menangah). Money order by Express from Pemalang to Semarang in December 1965. The old tariff is still used. 250 IDR as bar franking. Express fee was met with (rare stamps) (100 rp). Interesting Stamps Semarang (Sekolah Tinggi). DARURAT FRANKING REPUBLIK INDONESIA IATahun 1960-an, nilai rupiah melejitCepat menurun. Ini berarti bahwa meningkatjumlah ongkos kirim harus disisipkan pada weseldan kartu alamat untuk paket pos. Segera menjadi jelas bahwaada cukup ruang pada kartu untuk ini. Ini ditambahkandalam hal kekurangan perangko, PIT memutuskanbahwa mulai tanggal 1 Juni 1963, pesanan pos dan poskartu parsel tidak lagi diberi prangko.len membayar tarif jatuh tempo di konterdan di kartu itu ada stempel dan anotasipetugas pos bahwa tugas yang terutang telah dilunasi.Jarak yang jauh dan koneksi yang terkadang buruk adalahIni berarti bahwa tindakan ini tidak tersedia di semua kantordiperkenalkan pada waktu yang sama.Pada tanggal 13 Desember 1965, pemerintah melanjutkan dengan devaluasidari rupiah. 1 rupiah baru sama dengan 1000 rupiah lama.Penggunaan bar franking ini hanya sedangditarik dari 1 Juni 1966 .Jika teks untuk bar frankings ditentukan PORT0DIBAJAR. Namun, ada banyak perangko hanya untuk si-Indonesia.c dan teks prancis dengan banyak variasi (kesalahan) diejaan. Jenis stempel juga cukup bervariasi.dapat dilihat bahwa perangko milik pos yang samakabupaten, adalah dari jenis yang sama.Selain prangko, kartu-kartu itu bertuliskannomor kode kantor pos utama. Cabang-cabang dankantor pembantu di distrik yang sama terutama melaporkannomor kode markas dan sekunder mereka, di bawahnomor kode sendiri.Melalui pembayaran di loket kantor posseringkali masih merupakan persentase dari hutangjumlah yang dipungut sebagai kontribusi untuk revolusikonflik. Kartu itu kemudian diberi stempel khusus.Biaya tambahan lainnya, seperti misalnya untuk hukum udara dan eksprespesanan biasanya dibayar dengan perangko.Ada beberapa ratus kantor pos yang tersebar diseluruh Nusantara, yang dikenal di mana billet franking dilakukanterapan. EMERGENCY FRANKING REPUBLIC OF INDONES IAIn the 1960s, the value of the rupiah took offFast downhill. This meant that increasingpostage amounts had to be pasted on money ordersand address cards for postal parcels. It soon became apparent thatthere was insufficient space on the cards for this. This addedin the event of a shortage of stamps, the PIT decidedthat with effect from June 1, 1963, postal orders and postalparcel cards were no longer franked with stamps.len paid the due rates at the counterand on the card came a stamp and annotation ofthe post-officer that the duty owed had been paid.The great distances and the sometimes bad connections wereThis means that this measure is not available at all officeswas introduced at the same time.On December 13, 1965, the government proceeds with devaluationof the rupiah. 1 new rupiah is equal to 1000 old rupiahs .The use of these bar frankings is just beingwithdrawn from June 1, 1966 .If text for bar frankings was specified PORT0DIBAJAR. However, there are many stamps for just Indonesian si-c and french text with many variations (errors) in thespelling. The type of stamp also varies quite a bit.it can be seen that stamps belonging to the same postaldistrict, are of the same type.In addition to the postage stamp, the cards bear thecode number of the main post office. The branches andauxiliary offices in the same district primarily report thecode number of their headquarters and secondary, belowown code number.Via the payment at the counter of the post officewas often still a percentage of the debtamount levied as a contribution to the revolutionconflict. The card was then provided with a special stamp.Other surcharges, such as e.g. for air law and expressorder was usually paid in stamps.There are several hundreds of post offices spread acrossthe entire Archipelago, known where billet franking was doneapplied.
Price: 6.95 USD
Location: Nijmegen
End Time: 2025-01-29T21:24:04.000Z
Shipping Cost: 2 USD
Product Images
Item Specifics
All returns accepted: ReturnsNotAccepted
Country/Region of Manufacture: Indonesia
Certification: Uncertified
Quality: Used
Cancellation Type: Handstamped
Grade: VF (Very Fine)
Type: Postal History
Place of Origin: Indonesia